Michaela Paruntu Korban Peselingkuhan Suami, Ternyata Keluarganya Bukan Orang Sembarangan

Loading...
Loading...


Michaela Elsiana Paruntu atau kini dikenal Michaela Paruntu bukan orang sembarangan.

Keluarga Michaela Paruntu disebut-sebut punya jabatan penting di Partai Golkar.

Mikha, sapaan akrabnya, mendapat banyak sekali dukungan publik setelah dikhianati oleh suaminya, James Arthur Kojongian.

Isu perselingkuhan menguat ketika video Mikha mengadang mobil James Arthur Kojongian di Jalan Raya Tomohon, Manado, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.

Di dalam mobil itu, ada seorang perempuan yang diduga merupakan selingkuhan James Arthur Kojongian.

Tak terima melihat perselingkuhan sang suami, Michaela langsung menghadang mobil Honda BRV dengan nomor polisi DB 1513 BJ.

Bahkan untuk menghadang mobil suami, Michaela pun nekat naik ke atas kap mobil.

Tak hanya itu, Michaela pun sempat terseret mobil beberapa meter.



James Arthur Kojongian sendiri telah meminta maaf atas ulahnya mengkhianati Michaela Paruntu.

"Saya meminta maaf kepada istri saya, kepada keluarga. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi Utara," tulis dia, seperti diberitakan Tribun Manado.

Arthur berjanji memperbaiki kesalahan yang disebutnya sebagai tragedi rumah tangganya.

"Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya," tambahnya.

"Kekhilafan dan tragedi tidak pernah kita inginkan. Saat ini saya dan keluarga akan memperbaiki hal yang salah yang telah terjadi.

Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa sedih dan menjadi tragedi dalam bahtera rumah tangga saya," ujarnya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Rabu (27/1/2021) pukul 17.24 Wita.

Michaela Paruntu ternyata bukan orang sembarangan.

Ibunya, bahkan memiliki peran penting di Minahasa Selatan dan Partai Golkar.

Selain adik dari Christiany Eugenia Tetty Paruntu atau Tetty Paruntu Bupati Minahasa Selatan, Mikha juga ternyata anak dari Jenny Johana Tumbuan.

Jenny Johana Tumbuan dikenal sebagai politisi senior di Partai Golkar .

Peran Jenny Johana tumbuan mampu membuat Partai Golkar mendominasi di Kabupaten Minsel selama 10 tahun terakhir.

Wanita yang karib disapa Nini Tumbuan ini juga menjadi sosok di balik suksesnya sang suami, Prof Jopie Paruntu memimpin Universitas Sam Ratulangi sebagai rektor dua priode.

Jenny Johana Tumbuan memiliki tiga anak, Christiany Eugenia Paruntu, Inka Paruntu, dan Michaela Elsiana Paruntu.

 

Kini Jenny Johana Tumbuan menjabat sebagai Ketua DPRD Minahasa Selatan periode 2018-2023.

Jenny Y Tumbuan dua kali menjadi anggota DPRD Sulut.

Periode pertama menjabat wakil ketua DPRD, kemudian pada periode kedua menjadi ketua Komisi E.

"Dulu lima komisi di DPRD Sulut. Kemudian, ibu Jenny kembali menjadi anggota DPRD Minahasa Selatan setelah dimekarkan. Setahu saya periode kedua dan ketiga hingga saat ini menjabat Ketua DPRD Minahasa Selatan," kata Staf Fraksi Golkar di DPRD Sulut Ridwan Badjuber, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (21/10/2019) siang dikutip dari Kompas.com.

Dinonaktifkan dari Ketua Harian Partai Golkar Sulut

Sebagai Ketua Golkar Sulut, Tetty Paruntu mengadakan rapat terbatas untuk menonaktifkan James Arthur Kojongian (JAK) dari jabatannya sebagai Ketua Harian Partai.

Pencopotan jabatan ini pun dibenarkan oleh Wakil ketua DPD I Partai Golkar Sulut bidang Organisasi, Feryando Lamaluta

"Dengan arif dan bijaksana mengambil sikap menonaktifkan kader Partai Golkar berinisial J dari jabatannya sebagai Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut periode 2020-2025," kata Lamaluta.

Diakui Lamaluta, pencopotan jabatan ini untuk menjaga nama baik Partai Golkar.

"Dan demi menjaga marwah dan wibawa Partai Golkar, kami akan meminta kajian dari Bidang Hukum untuk memutuskan langkah selanjutnya," ujar Lamaluta.

"Keputusan ini yang bisa kami lakukan saat ini, supaya masyarakat juga bisa tahu bahwa Partai Golkar dapat menyikapi dengan bijak dan arif tentang persoalan yang ada," ujar Lamaluta.

Sementara itu Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut, Sandra Rondonuwu mengatakan, pihaknya akan mengkaji kasus tersebut dalam waktu dekat.

"BK adalah lembaga yang menangani tetang persoalan etika dan moral anggota DPRD, bukan lembaga hukum. Tugas kami, akan melihat dan mengkaji hal-hal yang dilakukan anggota DPRD. Kami sudah bicarakan bagaimana penanganannya, apa-apa saja yang melanggar," ungkap Sandra.

Sedangkan Kapolres Tomohon AKBP Bambang Ashari Gatot mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan terkait sebuah video viral tersebut.

"Sementara belum ada laporannya. Karena masuk delik aduan," kata Bambang lewat pesan singkat saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Ia menyebut, jika ada orang yang merasa dirugikan atau telah menjadi korban melapor, jelas akan diproses.

"Oh iya tentu diproses kalau ada laporan. Karena delik aduan," ujarnya.

"Kami sifatnya menunggu laporan dari dari keluarga," tambah Bambang.

James mengatakan jika belum mendapatkan informasi resmi dari Partai Golkar terkait pencopotan dirinya sebagai Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut.

Menurutnya seharusnya Partai Golkar Sulut meminta klarifikasi terlebih dulu kepada dirinya sebelum menggelar jumpa pers.

"Sampai saat ini, pengurus Golkar Sulut belum meminta klarifikasi kepada saya. Saya sangat menjunjung tinggi keputusan partai, tapi setidaknya partai memanggil saya hadir dalam rapat internal terbatas pengurus DPD I," ungkap James.


(TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi) 
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Related Posts