Jarang Diketahui, Ternyata 8 Hal Ini Bikin Mandi Wajib Tidak Sah! Nomor 7 Penting Diperhatikan

Loading...
Loading...
Mandi janabah atau mandi junub adalah salah satu pokok dalam praktek bersuci. Mandi junub dilakukan untuk menghilangkan hadats besar. Maka dari itu, sah atau tidaknya mandi junub seseorang akan menentukan sahnya ibadah lainnya.

Berikut beberapa hal yang membuat mandi junub tidaklah sah, diantaranya:

1. Tidak Membaca Niat

Membaca niat sebelum mandi junub termasuk hal penting, inilah yang membedakan mandi junub dengan mandi biasa.

Adapun niat mandi wajib bisa dilakukan dalam hati, namun apabila mampu melafadzkan secara lisan hal tersebut lebih utama.

Contoh lafadz niat mandi junub:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Halaman:

Sumber: YouTube Islam Populer

Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah ta'ala.

Dalam madhzab Syafi’i, niat harus dilakukan bersamaan dengan air saat pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Tidak Dilakukan dengan Benar

Mandi junub bisa saja tidak sah apabila tidak dilakukan dengan cara yang benar. Mungkin saja ada beberapa poin tata cara mandi junub yang tidak sesuai.

Inilah tata cara mandi wajib yang benar sesuai sunah Rasulullah SAW:

Membaca niat membersihkan hadast besar tanpa bersuara
Membasuh tangan sebanyak tiga kali
Membersihkan bagian kemaluan dan sekitarnya dari kotoran dengan menggosoknya dengan tangan kiri
Mengulangi mencuci tangan
Ambil wudhu seperti biasa
Usap rambut sampai pangkal kepala dengan jari-jari yang sudah dibasuh ke air
Membasuh kepala sebanyak tiga kali dengan tiga kali menimbang air sehingga seluruh permukaan kulit basah
Basahi seluruh tubuh secara merata dengan mengguyur dari ujung kepala hingga ujung kaki dan dimulai bagian kanan terlebih dahulu lalu bagian kiri
3. Tidak Menggunakan Air Bersih

Air yang digunakan untuk mensucikan diri saat mandi wajib haruslah air yang bersih. Air yang terbebas dari kotoran dedaunan misalnya. Oleh karena itu mandi wajib tidak sah apabila air yang digunakan keruh atau tidak bersih.

Menggunakan air bersih ketika hendak mandi junub dikecualikan apabila dalam kondisi sulit mendapatkan air. Sulitnya menemukan air yang sama halnya dengan hukum tayamum.

4. Ada Bagian Tubuh yang Masih Kering

Menghilangkan hadast besar dengan mandi junub harus membasahi seluruh anggota tubuh, kewajiban tersebut berlaku pada bagian tubuh yang tersembunyi.

Termasuk lubang hidung dan mulut, hal tersebut bisa dilakukan dengan berkumur atau menghisap air ke hidung dan segera mengeluarkannya.

5. Rambut Tidak Terurai

Tidak menguraikan rambut dapat menyebabkan mandi wajib tidaklah sah. Jika rambut seseorang diikat atau disanggul baik laki-laki- maupun perempuan, sekiranya dibuka.

Karena bisa saja menyebabkan air tidak bisa menembus sanggul rambut, bulu-bulu dalam lubang hidung tidak wajib dibasuh karena dianggap zahir atau tidak tampak. Namun, jika bulu hidung bernajis, maka wajib dibasuh.

6. Masih Terdapat Kotoran dalam Kuku

Mandi wajib mewajibkan air menyentuh seluruh anggota tubuh, kotoran yang berada di dalam kuku bisa saja menghalangi air sampai pada bagian bawah kuku.

Maka dari itu, sebelum melakukan mandi wajib agar membersihkan terlebih dahulu kotoran tersebut. Hal tersebut juga berlaku dalam kondisi kuku yang mengenakan kutek.

Kutek harus dibersihkan tuntas terlebih dahulu kecuali pewarna kuku alamiah.

7. Tidak Menutup Aurat

Menutup aurat ketika mandi wajib termasuk hal yang penting untuk diperhatikan. Hal yang dapat membatalkan mandi wajib seseorang bisa saja ketika tidak menutup aurat.

Sebagaimana berlaku dalam kehidupan sehari-hari, kewajiban menutup aurat dari orang lain juga berlaku ketika mandi junub dilakukan ditepi sungai atau tempat terbuka lainnya.

8. Memiliki Tato

Tato termasuk hal yang bisa membatalkan mandi junub, sebab tato terbuat dari tinta yang masuk ke kulit dan tidak bisa menembus air wudhu, sehingga membuat mandi wajib tidak sah.

Rasulullah SAW sangat tidak menyukai seseorang yang minta ditato, sebagaimana dalam sebuah hadits:

“Rasulullah SAW melaknat perempuan yang mentato dan minta ditato dan yang mengikir gigi dan yang minta dikikir giginya.” (HR. At-Thabarani)

Namun terdapat kondisi khusus bagi orang yang bertaubat dan belum mampu menghapus tatonya akan diberikan keringanan.

Itulah sebab-sebab yang bisa saja menjadikan tidak sahnya mandi wajib sseseorang, adapun sebab-sebab yang mengharuskan untuk melakukan mandi wajib seperti selesai menstruasi, usai berjima’ (berhubungan seksual), mengeluarkan air mani, melahirkan, dan orang yang meninggal.

Maka dari itu Allah SWT memerintahkan untuk bersuci, sebagaimana firman Allah SWT:

“... dan jika kamu junub maka mandilah...” (QS. Al –Maidah:6)

Wallahu’alam bishawab.
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Related Posts