Curhat Seorang Istri Dicuekin Suami, Jalani Operasi Melahirkan Seorang Diri dan Diceraikan
Seorang istri membagikan kisah rindunya kepada suaminya yang sudah beberapa bulan ini cuek kepadanya. Bahkan, dia harus menjalani proses melahirkan seorang diri tanpa didampingi suaminya.
Kreator TikTok @momymuda1624 membagikan beberapa video saat dicuekin suaminya hingga harus menjalani proses melahirkan seorang diri. Suaminya pun tampak tak mempedulikannya lagi.
Istri ini mengaku sudah 2 bulan dicuekin suaminya. Dia pun menanyakan apa kesalahannya hingga membuat suami sangat cuek kepadanya. Tapi, sang suami tak membalas chat darinya.
“Kenapa sih kamu tiap aku WA kamu gak kamu bales? Aku punya salah ke kamu? Kalo aku punya salah ke kamu ngomong yaa, biar aku bisa tau salah aku apa biar bisa memperbaiki. Kamu sadar gak udah 2 bulan cuekin aku gak enak yang diginiin. Padalah kita sebelumnya gak ada masalahkan,” tutur pemilik akun @momymuda 1624.
Bahkan, dia menyinggung masa-masa indah saat pacaran dulu. Saat dulu suaminya sakit setelah kehujanan, dirinya merawat dengan baik. Namun, kini rasanya telah berubah.
Tak putus asa, dia tetap berusaha menghubungi suaminya memberi kabar 3 minggu jelang kelahiran anak mereka.
Kenyataan pahit justru didapat saat ada tetangganya yang mengetahui jika mereka sudah pisah ranjang.
Dia pun menanyakan kepada suaminya, apakah memberi tahu teman-teman yang merupakan tetangganya jika mereka sudah pisah ranjang. Tapi, si suami tak mengaku.
“Kamu ngomong ke temen-temen kamu yang di sini kalau kamu udah pisah sama aku? Maksud kamu apa?” tanya istri kepada suaminya via chat.
"Baca baik-baik jangan nuduh. Dia denger bukan dari aku,” jawab suaminya mengelak.
“Nggak nuduh mereka tau dari mana coba? Iya udah gak usah dibahas gak apa-apa mereka semua sekarang udah pada taunya aku udah pisah sama kamu,” balas istri.
Namun, suami justru membalas chat istrinya dengan menggunakan bahasa Sunda.
Intinya dia tak mengaku jika sudah memberi tahu temannya yang tinggal di dekat rumah istrinya, jika kini sudah pisah ranjang.
“Kabeh urang apal baturan maneh? Baturan maneh teh lain hiji. Teu kabeh urang diwawuhan. Urang apal kabeh babaturan maneh? Baturan maneh teh lai hiji urang moal mungkin wawuh kabeh. Ah hese teu paham-paham, hese eta geus baleg ge jelaskeun na. (apa saya kenal semua teman kamu? teman kamu itu bukan cuma satu. Tidak semua teman kamu saya kenal. Apa saya kenal teman kamu? Teman kamu itu bukan satu, saya tidak mungkin kenal semua. Teman aku apa? ayo jelaskan yang benar, enggak ngerti tiba-tiba teman aku aja. Ah susah kalo ga paham, Susah, itu sudah benar juga menjelaskannya),” urainya.
Hingga datang saat melahirkan, sang istri pun mengabari suaminya. Bahkan, istri memberitahu suaminya jika akan menjalani operasi caesar untuk melahirkan anak mereka.
“Yang maaf ya kalau Karin punya salah ke kamu. Karin jam 2 operasi, doain ya,” pesan istri ke suaminya.
Dia coba melakukan panggilan video namun tak diangkat. Padahal, dia hanya minta suaminya mengazaninya walau tak berada di rumah sakit.
“Harusnya kamu yang ngazanin. Angkat ini liat dedenya,” kata istrinya.
“Aduh kela ieu keur battle (aduh bentar dulu ini lagi perang),” jawab suaminya.
Saat istrinya meminta suami datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi anak yang sudah dilahirkan tetap saja tidak datang.
Sebagai seorang ibu yang baru saja melahirkan anaknya, tentu Karin sangat bahagia hingga menuliskan beberapa status di media sosialnya. Namun, suaminya protes dengan status-status tersebut.
"Eta status tong sok aneh-aneh era urang ka barudak di omongan wae (itu status jangan aneh-aneh, saya malu ke anak-anak diomongin terus),” ujar suaminya.
Karin pun jengkel dan menanyakan sekarang apa mau suaminya? Dia pun sudah pasrah jika harus benar-benar bercerai setelah melahirkan anak laki-laki seorang diri.
Dia lantas meminta suaminya bertemu setelah melahirkan agar semuanya jelas. Karin tak merasa keberatan jika jalan cerai harus dilaluinya setelah melahirkan.
“Karin butuh kepastian dari Farhan, gak enak digginiin banyak yang ngomong kamu selingkuh. Karin bodo amat, meskipun dalem hati mah Karin sakit. Bahkan Karin liat sendiri kan tapi udah lah yang udah mah udah. Jangan benci ke Wira (anaknya) Han, itu anak kamu sendiri. Gak ada yang namanya mantan anak Han kalau aku sama kamu udah pisah juga,” pesan Karin kepada Farhan suaminya.
“Urang mah teu (saya mah gak) pernah benci ke Wira,” balas Farhan.
“Yaudah intinya mau Farhan apa?” tegas Karin.
“Whatever (terserah),” balas suaminya.
Dia pun berdoa, agar bisa segera pulang dari rumah sakit setelah melahirkan dan bisa bicara baik-baik dengan suaminya jika memang ingin bercerai. Tapi, lagi-lagi suaminya menghindar dan seolah cuek.
“Karin mah serius Han. Kita ngobrol dulu berdua. Apa Farhan gak kasian sama Wira kalo sampe kita pisah,” tanya Karin.
“Masalah Wira gampang? sahutnya.
“Karin mah gak mau kalau Wira gak punya ayah Han. Karin minta maaf kalau buat salah. Karin mah gak akan ke mana-mana, sama Wira bakal tetep tinggal di sini sama mamah sama papah,” bujuk Karin ke suaminya.
“TERSERAH. Urang mah geus cape (saya mah sudah cakep) demi Allah,” jawab suaminya.
Akhirnya, dia memberanikan diri bicara dengan orangtuanya jika saat ini hubungan rumah tangganya bersama Farhan tak baik-baik saja. Bahkan, siap jika harus bercerai.
“Udah pada di sini aku yang ngomong ya? Kalau kita udah gak baik-baik aja. Dan kan pengen kamu ini kan sampe omongan aku ke kamu masukin hati. Udah aku ngomong sama mereka, bahagia sekarang kamu tanpa aku? Wira ikut aku,” papar Karin.
“Kapan-kapan Wira main sama aku,” balas suaminya.
Karin pun tak mau membalas pesan suaminya. Sepertinya dia sudah kesal dengan sikap suaminya yang tidak dewasa dalam menghadapi masalah rumah tangga.