Suka Makan Kentang Goreng? Sebaiknya Hentikan, Ini Bahayanya Kata dr. Zaidul Akbar /Twitter.com / @hermawan_devina.
Dokter yang juga seorang pendakwah, dr. Zaidul Akbar menjelaskan mengenai bahaya mengkonsumsi kentang goreng.
Menurut dr. Zaidul Akbar, kentang goreng yang dimasak dengan suhu tinggi agar menghasilkan tekstur yang renyah ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Penggorengan dengan suhu yang tinggi menurut dr. Zaidul Akbar meningkatkan risiko terjadinya peningkatan lemak trans yang tentunya berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
“Makanan cepat saji, kentang-kentang goreng saran saya jangan dimakan. Anda pernah lihat kentangnya ga? Masuk dimana?,” ujar dr. Zaidul Akbar dikutip MapayBandung.com dari kanal Youtube Sehat Sunnah pada Selasa 18 Januari 2022.
Awalnya disimpan di dalam freezer kemudian ditiriskan sebentar atau deep freeze lalu dimasak dalam suhu tinggi atau deep frying namanya untuk memberikan sensasi renyah pada kentangnya sehingga nanti terjadi peningkatan lemak dan lemak trans juga," tambahnya.
Menurut dr. Zaidul Akbar, memasak dengan suhu tinggi akan merusak kandungan pada makanan tersebut dan mengubahnya menjadi zat yang berbahaya seperti lemak trans.
“Setiap makanan yang sudah mengalami proses pengolahan, kemudian dipanaskan dan dimasak dengan suhu tinggi apalagi dikasih bahan kimia pangan pasti menyebabkan hilangnya elektron dalam tubuhnya,” kata dr. Zaidul Akbar
Selain kehilangan banyak elektron pada tubuh, dengan rutin mengkonsumsi kentang goreng atau makanan fast food lainnya, besar kemungkinan akan terjangkit penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, osteoporosis, dan penyakit degeneratif lainnya.
Sebelum terjangkit penyakit degeneratif seperti di atas, saat seseorang sering mengkonsumsi kentang goreng atau fast food lainnya, tubuhnya akan memberikan sinyal dengan berbagai keluhan.
Keluhan tersebut menurut dr. Zaidul Akbar bisa berupa mood swing, lelah, pusing, cemas tidak jelas bahkan hingga sensitif dengan jenis makanan tertentu.
“Kesehatan yang benar bukan nggak ada penyakit, tapi kesehatan yang sejati adalah munculnya vitalitas badan,” tutur dr. Zaidul Akbar.***
sumber : MapayBandung.com